Pasir Berbisik lebih indah dari Tetangga Berbisik

Bagi kita yang hidup di pemukiman perkotaan tentunya kita sudah terbiasa dengan fenomena “bisik tetangga”. Namun di salah satu tempat di bagian timur pulau jawa terdapat fenomena yang unik, yakni “Pasir Berbisik”.

pasir berbisik foto terbaru

Pasir berbisik? Kok bisa? Ya tentu bisa. Fenomena unik ini sering terjadi. Dimanakah fenomena itu terjadi? Berikut pemaparan singkatnya.

Di satu kawasan objek wisata yang bernama Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Gunung Bromo), yang dikenal akan keindahan alamnya bahkan terkenal sampai manca negara akan fenomena golden sunrise nya. Kawasan objek wisata Gunung Bromo tersebut di apit oleh empat wilayah yaitu ; Pasuruan, Probolinggo, Malang, Lumajang yang membuatnya dapat diakses dari beberapa pintu masuk.

Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif sehingga mempunyai daya tarik tersendiri di mata wisatawan baik lokal maupun manca negara. Dari puncak pananjakan para wisatawan dapat menyaksikan matahari terbit yang sangat mengagumkan. Maka tidak heran jika Sunrise Gunung Bromo di predikatkan sebagai salah satu fenomena sunrise terindah dikanca dunia.

Gunung Bromo juga di jadikan ikon pariwisata kabupaten probolinggo. Jika kita berkunjung ke kawasan objek wisata tersebut ada beberapa lokasi yang dapat dinikmati pengunjung diantaranya ;

  1. Golden Sunrise Puncak Pananjakan (Lava view)
  2. Padang savana
  3. Pura Poten
  4. Pasir berbisik
  5. Bukit Teletubis

Dari beberapa lokasi tersebut penulis ingin memfokuskan lokasi dengan nomor urut 4 (empat), yaitu “Pasir Berbisik”.

Mengapa dinamakan Pasir Berbisik ?

Pasir Berbisik Bromo merupakan sebuah lautan pasir luas yang indah, yang berada di sekitar kaldera Gunung Bromo. Pasir Berbisik juga merupakan salah satu bagian dari objek wisata kawasan Gunung Bromo yang dapat dinikmati pengunjung apabila berwisata ke sana.

Asal usul penamaan “Pasir Berbisik” ini bermula dari sebuah film lokal yang disutradarai oleh Garin Nogroho yang merupakan sutradara terkenal asal negara Indonesia.

Garin Nugroho menjadikan lautan pasir bromo sebagai lokasi syuting filmnya dengan judul “Pasir Berbisik”. Semenjak film tersebut dibuat, maka sampai saat ini hamparan lautan pasir yang indah itu terkenal dengan nama “Pasir Berbisik”.

Seperti namanya, fenomena hembusan angin di gunung bromo menyapu butiran-butiran pasir tersebut hingga bergesekan. Dari pergesekan pasir itu lah, timbul suara-suara bagaikan bisikan-bisikan yang menyerukan keistimewaan objek wisata Gunung Bromo.

Suara bagaikan Bisikian-bisikan tersebut seakan memanggil para wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Gunung Bromo. Namun tidak sedikit juga pihak yang mengaitkan bisikan pasir tersebut dengan hal-hal yang berbau mistis.

Mengingat begitu luasnya hamparan lautan pasir di Gunung Bromo, pengunjung bisa menikmati pasir berbisik tersebut dengan memakai jasa operator kendaraan Jeep. Adrenalin pengunjung juga akan terpacu karena keseruan nya menaiki kendaraan tersebut mengelilingi kawasan taman nasional bromo tengger semeru.

Akses terbaik untuk dapat berkunjung ke Pasir Berbisik adalah melalui jalur probolinggo. Via Jalur probolinggo pengunjung bisa memakai jasa kendaraan jeep tersebut di terminal wisata sukapura.

Setibanya di Terminal wisata sukapura sudah banyak operator jeep standby untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kawasan Gunung Bromo. Kendaraan jeep tersebut dapat di isi maksimal enam (6) penumpang dewasa (berbobot dewasa). Namun untuk pengunjung yang berbadan tidak terlalu besar, Jeep tersebut dapat dimaksimalkan sampai tujuh (7) penumpang.

Dari terminal wisata sukapura menuju ke Gunung Bromo kurang lebih akan menempuh 1,5 jam perjalanan. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Kawasan Gunung Bromo adalah jam 04.00 (jam empat subuh) atau menjelang matahari terbit. Jadi sebaiknya para pengunjung sudah tiba di terminal wisata sukapura jam 02:00 dini hari.

Mengingat Gunung Bromo merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif, maka sebaiknya pengunjung wajib mencari informasi terlebih dahulu sebelum berwisata ke sana. Selama abad ke 20 (dua puluh) dan abad ke 21 (dua puluh satu), gunung bromo telah meletus beberapa kali dengan durasi waktu yang teratur yaitu 30 (tiga puluh) tahun. Letusan terbesar pernah terjadi di tahun 1974 dan letusan yang terakhir terjadi belum lama ini yaitu ketika tahun 2016 lalu.

Tapi kalian tidak perlu khawatir, dikarenakan apabila akan terjadi erupsi, pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan melarang kalian berkunjung ke lokasi tersebut. Namun di tahun 2016 lalu, ada juga beberapa wisatawan manca negara malah bersikap sebaliknya. Mereka penasaran ingin menyaksikan dan mengabadikan momen erupsi gunung bromo tersebut. Tentunya mereka menyaksikan erupsi tersebut dari jarak yang cukup aman.

Ada juga kelompok masyarakat lokal yang menafsirkan jika gunung bromo erupsi berarti ada ritual upacara tertentu yang harus dilakukan, untuk meredam erupsi tersebut. Upacara tersebut biasa dilaksanakan oleh masyarakat lokal yang dikenal dengan “suku Tengger”

Suku Tengger yang mana merupakan kelompok masyarakat yang bermukim di kawasan gunung tersebut dari beberapa abad lalu. Suku ini mayoritas menganut agama Hindu. Suku tersebut turun-temurun bermukim di kawasan gunung bromo dari zaman kerajaan Majapahit.

Derasnya wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo baik wisatawan lokal ataupun manca negara, tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat lokal. khususnya di bidang ekonomi. Banyak perekonomian masyarakat lokal bersumber dari wisatawan yang berkunjung ke kawasan Gunung Bromo. Dari mulai berdagang makanan, minuman sampai pakaian dan oleh-oleh. Tidak sedikit juga yang menyewakan home stay, Jeep, kuda, dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut membuat kita tersadar dan  bersyukur bahwa betapa kaya nya negeri ini.

Bahkan pernah beberapa kali event festival berskala nasional diselenggarakan di kawasan tersebut seperti jazz festival. Banyak juga individu memilih lokasi indah gunung bromo ini sebagai moment spesialnya seperti prewed.

Bagi kalian yang kurang piknik, Gunung Bromo dengan beberapa keistimewaan nya sangat layak untuk kalian masukan dalam daftar destinasi liburan bersama orang-orang terdekat anda. Dan bagi kalian yang sudah pernah berkunjung kesana, penulis sangat merekomendasi mengajak orang yang special untuk kembali berlibur ke tempat tersebut.

Untuk kalian yang berdomisili di jakarta dan ingin berwisata ke Gunung Bromo, kalian ga perlu bingung. Banyak pilihan kendaraan yang dapat digunakan untuk dapat sampai ke lokasi wisata tersebut. Mulai dari bus reguler, kereta, ataupun pesawat terbang, bisa kalian jadikan pilihan sesuai kebutuhan anda.

Anda-anda yang berdomisili di jakarta cukup meluangkan waktu 3 atau 4 hari untuk dapat berwisata ke Gunung Bromo. Dalam versi hematnya penulis ingin mengestimasikan anggaran yang dibutuhkan untuk liburan kesana. Besaran anggaran tersebut anda-anda cukup menyiapkan dana kurang lebih 500 ribu rupiah/ hari nya. Biaya tersebut cukup untuk membayar transportasi, akomodasi, serta konsumsi dari berangkat sampai kembali lagi ke jakarta. Tentunya dengan fasilitas versi hemat.

Untuk informasi lebih jelasnya anda dapat mengakses website semar holiday sebagai konsultan perjalanan anda.

Jadi tunggu apalagi Guys !!! Lebaik baik menikmati “Pasir Berbisik” daripada “Tetangga Berbisik”